5 Permintaan Dewan Rakyat Paling Memalukan
5 Permintaan Dewan Rakyat Paling Memalukan | Sudah jadi rahasia umum jika mereka yang ditunjuk sebagai perwakilan rakyat justru sama sekali tidak pro dengan rakyat. Bahkan mereka yang menjadi anggota dewan justru lebih mementingkan pihak-pihak tertentu atau kepentingan pribadi.
Tingkah laku dari para anggota dewan selama ini memang selalu memunculkan sorotan tajam, bukan hanya perihal korupsi yang dilakukan beberapa oknum tapi juga sejumlah permintaan-permintaan yang aneh, tidak masuk akal dan sama sekali tidak pro dengan rakyat. Parahnya lagi meski mendapat sorotan tajam dari masyarakat para wakil rakyat tersebut justru seolah sudah menjadi hal yang biasa, bahkan mereka tidak lagi malu untuk “merengek” agar permintaan mereka bisa dikabulkan meski itu memalukan.
Hal tersebut tentu terlihat kontras dengan kinerja para dewan rakyat, yang mana sampai sekarang regulasi atau pun kebijakan-kebijakan mereka justru sama sekali belum berimbas pada rakyat, yang ada rakyat lah yang semakin menderita.
Seperti apa 5 permintaan dewan rakyat paling memalukan? Berikut ulasannya.
Menjadi perwakilan rakyat para dewan memang memiliki beban dan tanggung jawab yang besar, namun hal tersebut juga sebanding dengan fasilitas yang mereka dapatkan. Mulai dari gaji yang besar, tunjangan, kendaraan dinas dan rumah dinas. Namun hal tersebut sepertinya belum cukup bagi sejumlah anggota dewan. Mengingat mereka harus dipandang terhormat di kalangan sejawat ataupun masyarakatnya sendiri, sehingga mereka nilai pantas agar mereka mendapat fasilitas yang lebih layak dari yang ada sekarang ini.
Sebenarnya permintaan sejumlah anggota dewan tidak muluk-muluk, mereka hanya meminta agar fasilitas rumah jabatan yang telah disediakan dan dibangun dari uang rakyat untuk sedikit diperbaiki. Pasalnya, sejumlah sudut ruangan dan juga khususnya pada bagian atap sudah rusak. Bahkan kabarnya saat hujan turun atap rumah kebocoran air, belum lagi dengan kasur-kasurnya yang sudah rusak dan sudah tidak layak pakai.
Sekilas permintaan para anggota dewan tentu masih bisa dimaklumi, karena memang mereka membutuhkan hunian yang layak dan bisa membuat mereka nyaman saat tidur. Pasalnya, merekalah yang akan berpikir keras untuk mensejahterakan rakyat Indonesia sehingga mereka membutuhkan waktu istirahat yang baik agar kesehatan mereka tetap terjaga.
Namun di sisi lainnya, faktanya permintaan tersebut cukup memalukan. Bagaimana tidak mereka mengajukan anggaran perbaikan yang gila-gilaan. Sebut saja anggaran untuk mengganti kasur yang mencapai 12 milliar rupiah. Kenyamanan memang jadi cukup penting bagi para anggota dewan, tapi tidakkah nurani mereka teriris melihat masih banyak rakyatnya yang hidup sangat memprihatinkan yang harus tinggal di rumah-rumah yang sangat tak layak. Sementara mereka dengan getol meminta perbaikan rumah dinas yang hanya mereka nikmati semasa jabatannya.
Tentu kita masih ingat dengan slogan di baliho-baliho jelang pemilukada. Ada yang menuliskan “Pro Rakyat”, “Jujur, Bersih dan Adil” atau “ Berjuang Bersama Rakyat”. Namun, pada kenyataannya? Saya tentunnya tidak harus menyebut satu per satu karena Anda pastinya sudah lebih dulu tahu seperti apa faktanya. Namun tidak cukup hanya “janji manis” semata, para dewan pun kadang mengajukan permintaan yang sangat memalukan.
Sebut saja permintaan dari anggota dewan di Ibu Kota Jakarta beberapa waktu lalu. Para dewan mengajukan permintaan agar biaya transportasi dan juga uang makan mereka dalam perjalanan dinas dinaikkan dari awalnya 430 ribu menjadi 2 juta rupiah, yang jika di presentasekan kenaikannya hingga 500 persen. Para anggota dewan mengeluhkan jika semua harga sudah melambung tinggi, tidak hanya penginapan tapi juga biaya makan. Para anggota dewan di Jakarta mengeluh jika setiap perjalanan dinas mereka harus mengeluarkan biaya sendiri lantaran “uang jalan” mereka tidak cukup untuk makan. Tapi yang paling memalukan adalah mereka nombok 5 Permintaan Dewan Rakyat Paling Memalukan oleh SegiEmpatkarena setiap kali perjalanan dinas mereka ingin makan di restoran mewah dan memakan menu kesukaannya yaitu lobster.
Tentu saja permintaan tersebut memalukan karena coba bandingkan kalangan-kalangan kecil yang sehari-hari harus bekerja keras hanya demi sesuap nasi dengan lauk seadanya. Bagus kalau ada tahu tempe, bagaimana mereka yang hanya mengandalkan nasi garam?
Tidak dapat dipungkiri jika minat baca dari kalangan masyarakat tanah air masih sangat kurang, hal tersebut pula sepertinya yang membuat sejumlah anggota dewan meminta agar pemerintah menyetujui permintaan untuk membangun perpustakaan di kompleks parlemen Senayan. Sekilas permintaan tersebut sangat mulia agar bisa memajukan minat baca seluruh kalangan masyarakat tanah air.
Namun di sisi lain permintaan dewan rakyat yang terhormat tersebut sangat memalukan. Coba kita pikir-pikir kembali, apakah selama ini kompleks parlemen yang adai di jantung Ibu Kota Jakarta tersebut memang bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat umum? apakah dengan adanya perpustakaan yang berpusat di satu tempat justru tidak bisa diakses oleh semua masyarakat? Bukannya lebih baik jika anggaran tersebut dialihkan untuk perbaikan sekolah-sekolah? Bukannya lebih baik jika anggaran tersebut dialihkan untuk fasilitas perpustakaan di sekolah-sekolah? Belum lagi dengan anggaran yang tentunya tidak sedikit.
Sesuai dengan janji mereka saat pemilukada, para dewan rakyat harus bisa menyalurkan aspirasi rakyatnya termasuk pula yang ada di pedalaman. Tapi, Negara pun sebenarnya telah memberikan para anggota dewan fasilitas transportasi yang sangat layak. Mulai dari mobil jenis sedan atau minibus yang memiliki kelebihan untuk berkendara dengan aman dan nyaman di segala medan. Hal ini pun seharusnya sudah bisa menunjang kinerja para dewan rakyat yang sesuai tujuannya.
Tapi nyatanya mereka seperti masih menginginkan fasilitas yang lebih, seperti yang dilakukan oleh anggota dewan di Jawa Barat. Mereka menginginkan agar kendaraan dinas yang ada diganti dengan kendaraan dinas yang lebih besar dan sepertinya lebih mentereng yaitu dari mobil Toyota Rush menjadi Toyota Fortuner. Mereka pun beralasan jika Fortuner lebih bisa menunjang kinerja mereka, ya mungkin karena saat perjalanan dinas mereka akan ikut membawa meja dan kursi kerjanya. Tapi yang paling memalukan, permintaan dewan rakyat untuk mengganti mobil dinas karena mereka ingin sama seperti kepala-kepala dinas yang hampir setiap periode mengganti kendaraan dinas mereka.
“Untuk menunjang kinerja. Sejajar dengan eselon II. Kepala dinas ganti (mobil dinas) terus kok, kitakan setara sama mereka,” kata Syahrir seperti dilansir salah satu media tanah air.
Permintaan tersebut tentunya sangat miris, terlebih lagi sarana transportasi untuk rakyat sendiri tidak pernah diminta untuk diganti. Bukannya mereka perwalikan rakyat? Atau mungkin karena rakyat tidak setara dengan pejabat eselon 2?
Selain mengemban tugas sebagai perwakilan rakyat, para anggota dewan juga memiliki tanggung jawab yang besar atas sumpah jabatannya. Namun para anggota dewan juga adalah manusia biasa yang mana mereka kadang merasa lelah dan membutuhkan waktu untuk bersantai, terlebih lagi diluar kesibukan mereka tentu punya keluarga yag juga harus diperhatikan.
Sebenarnya semua hal tersebut sudah cukup disadari oleh Negara, dan para anggota dewan pun sudah diberikan segala fasilitas yang luar biasa. Kendaraan dinas, rumah dinas hingga tunjangan pakaian, pendidikan keluarga bahkan sampai kesehatan keluarganya. Tapi tentu para anggota dewan yang terhormat juga membutuhkan quality time untuk keluarganya. Namun sudah jadi rahasia umum jika tidak sedikit wakil rakyat yang memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan fasilitas yang spesial saat berlibur.
Beberapa waktu lalu dua oknum yang jelas menjabat sebagai anggota dewan menghebohkan seluruh kalangan masyarakat saat mereka meminta fasilitas di saat mereka tidak dalam perjalanan dinas melainkan perjalanan berlibur bersama anggota keluarganya. Wahyu Dewanto dan salah seorang artis yang kini menjabat sebagai anggota dewan Rachel Maryam terbukti meminta fasilitas kepada perwakilan Indonesia di luar negeri. Bahkan secara terang-terangan mereka pun menjelaskan rute perjalanan hingga mengaku sebagai kolega dari salah seorang pejabat tinggi Negara.
Sekilas permintaan yang dilakukan oleh kedua wakil rakyat tersebut memang hanya sebatas permintaan sarana transportasi yang mana tentu cukup mudah untuk diberikan. Namun, mereka mungkin lupa jika mereka tidak sedang dalam perjalanan dinas, dan mereka mungkin lupa jika perwakilan Indonesia juga menggunakan uang dari rakyat. Tidak cukupkah dengan semua fasilitas yang sudah diberikan Negara? Tidak cukup kah mereka melihat rakyat-rakyat kecil yang justru hidup menderita, yang jauh lebih pantas mendapatkan bantuan?
Bagaimana menurut Anda, memalukan bukan tingkah dari sebagian angota dewan yang mewakili kita? Padahal sudah sepantasnya mereka lebih memikirkan rakyatnya yang hidup menderita di bawah sana, yang harus hidup di pinggir jalan bahkan makan dari tempat sampah.
Tingkah laku dari para anggota dewan selama ini memang selalu memunculkan sorotan tajam, bukan hanya perihal korupsi yang dilakukan beberapa oknum tapi juga sejumlah permintaan-permintaan yang aneh, tidak masuk akal dan sama sekali tidak pro dengan rakyat. Parahnya lagi meski mendapat sorotan tajam dari masyarakat para wakil rakyat tersebut justru seolah sudah menjadi hal yang biasa, bahkan mereka tidak lagi malu untuk “merengek” agar permintaan mereka bisa dikabulkan meski itu memalukan.
Hal tersebut tentu terlihat kontras dengan kinerja para dewan rakyat, yang mana sampai sekarang regulasi atau pun kebijakan-kebijakan mereka justru sama sekali belum berimbas pada rakyat, yang ada rakyat lah yang semakin menderita.
Seperti apa 5 permintaan dewan rakyat paling memalukan? Berikut ulasannya.
Perbaikan Atap dan Penggantian Kasur Rumah Dinas
Menjadi perwakilan rakyat para dewan memang memiliki beban dan tanggung jawab yang besar, namun hal tersebut juga sebanding dengan fasilitas yang mereka dapatkan. Mulai dari gaji yang besar, tunjangan, kendaraan dinas dan rumah dinas. Namun hal tersebut sepertinya belum cukup bagi sejumlah anggota dewan. Mengingat mereka harus dipandang terhormat di kalangan sejawat ataupun masyarakatnya sendiri, sehingga mereka nilai pantas agar mereka mendapat fasilitas yang lebih layak dari yang ada sekarang ini.
Sebenarnya permintaan sejumlah anggota dewan tidak muluk-muluk, mereka hanya meminta agar fasilitas rumah jabatan yang telah disediakan dan dibangun dari uang rakyat untuk sedikit diperbaiki. Pasalnya, sejumlah sudut ruangan dan juga khususnya pada bagian atap sudah rusak. Bahkan kabarnya saat hujan turun atap rumah kebocoran air, belum lagi dengan kasur-kasurnya yang sudah rusak dan sudah tidak layak pakai.
Sekilas permintaan para anggota dewan tentu masih bisa dimaklumi, karena memang mereka membutuhkan hunian yang layak dan bisa membuat mereka nyaman saat tidur. Pasalnya, merekalah yang akan berpikir keras untuk mensejahterakan rakyat Indonesia sehingga mereka membutuhkan waktu istirahat yang baik agar kesehatan mereka tetap terjaga.
Namun di sisi lainnya, faktanya permintaan tersebut cukup memalukan. Bagaimana tidak mereka mengajukan anggaran perbaikan yang gila-gilaan. Sebut saja anggaran untuk mengganti kasur yang mencapai 12 milliar rupiah. Kenyamanan memang jadi cukup penting bagi para anggota dewan, tapi tidakkah nurani mereka teriris melihat masih banyak rakyatnya yang hidup sangat memprihatinkan yang harus tinggal di rumah-rumah yang sangat tak layak. Sementara mereka dengan getol meminta perbaikan rumah dinas yang hanya mereka nikmati semasa jabatannya.
Makan di Restoran Mewah
Tentu kita masih ingat dengan slogan di baliho-baliho jelang pemilukada. Ada yang menuliskan “Pro Rakyat”, “Jujur, Bersih dan Adil” atau “ Berjuang Bersama Rakyat”. Namun, pada kenyataannya? Saya tentunnya tidak harus menyebut satu per satu karena Anda pastinya sudah lebih dulu tahu seperti apa faktanya. Namun tidak cukup hanya “janji manis” semata, para dewan pun kadang mengajukan permintaan yang sangat memalukan.
Sebut saja permintaan dari anggota dewan di Ibu Kota Jakarta beberapa waktu lalu. Para dewan mengajukan permintaan agar biaya transportasi dan juga uang makan mereka dalam perjalanan dinas dinaikkan dari awalnya 430 ribu menjadi 2 juta rupiah, yang jika di presentasekan kenaikannya hingga 500 persen. Para anggota dewan mengeluhkan jika semua harga sudah melambung tinggi, tidak hanya penginapan tapi juga biaya makan. Para anggota dewan di Jakarta mengeluh jika setiap perjalanan dinas mereka harus mengeluarkan biaya sendiri lantaran “uang jalan” mereka tidak cukup untuk makan. Tapi yang paling memalukan adalah mereka nombok 5 Permintaan Dewan Rakyat Paling Memalukan oleh SegiEmpatkarena setiap kali perjalanan dinas mereka ingin makan di restoran mewah dan memakan menu kesukaannya yaitu lobster.
Tentu saja permintaan tersebut memalukan karena coba bandingkan kalangan-kalangan kecil yang sehari-hari harus bekerja keras hanya demi sesuap nasi dengan lauk seadanya. Bagus kalau ada tahu tempe, bagaimana mereka yang hanya mengandalkan nasi garam?
Perpustakaan Se-Asia Tenggara
Tidak dapat dipungkiri jika minat baca dari kalangan masyarakat tanah air masih sangat kurang, hal tersebut pula sepertinya yang membuat sejumlah anggota dewan meminta agar pemerintah menyetujui permintaan untuk membangun perpustakaan di kompleks parlemen Senayan. Sekilas permintaan tersebut sangat mulia agar bisa memajukan minat baca seluruh kalangan masyarakat tanah air.
Namun di sisi lain permintaan dewan rakyat yang terhormat tersebut sangat memalukan. Coba kita pikir-pikir kembali, apakah selama ini kompleks parlemen yang adai di jantung Ibu Kota Jakarta tersebut memang bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat umum? apakah dengan adanya perpustakaan yang berpusat di satu tempat justru tidak bisa diakses oleh semua masyarakat? Bukannya lebih baik jika anggaran tersebut dialihkan untuk perbaikan sekolah-sekolah? Bukannya lebih baik jika anggaran tersebut dialihkan untuk fasilitas perpustakaan di sekolah-sekolah? Belum lagi dengan anggaran yang tentunya tidak sedikit.
Mengganti Mobil Dinas
Sesuai dengan janji mereka saat pemilukada, para dewan rakyat harus bisa menyalurkan aspirasi rakyatnya termasuk pula yang ada di pedalaman. Tapi, Negara pun sebenarnya telah memberikan para anggota dewan fasilitas transportasi yang sangat layak. Mulai dari mobil jenis sedan atau minibus yang memiliki kelebihan untuk berkendara dengan aman dan nyaman di segala medan. Hal ini pun seharusnya sudah bisa menunjang kinerja para dewan rakyat yang sesuai tujuannya.
Tapi nyatanya mereka seperti masih menginginkan fasilitas yang lebih, seperti yang dilakukan oleh anggota dewan di Jawa Barat. Mereka menginginkan agar kendaraan dinas yang ada diganti dengan kendaraan dinas yang lebih besar dan sepertinya lebih mentereng yaitu dari mobil Toyota Rush menjadi Toyota Fortuner. Mereka pun beralasan jika Fortuner lebih bisa menunjang kinerja mereka, ya mungkin karena saat perjalanan dinas mereka akan ikut membawa meja dan kursi kerjanya. Tapi yang paling memalukan, permintaan dewan rakyat untuk mengganti mobil dinas karena mereka ingin sama seperti kepala-kepala dinas yang hampir setiap periode mengganti kendaraan dinas mereka.
“Untuk menunjang kinerja. Sejajar dengan eselon II. Kepala dinas ganti (mobil dinas) terus kok, kitakan setara sama mereka,” kata Syahrir seperti dilansir salah satu media tanah air.
Permintaan tersebut tentunya sangat miris, terlebih lagi sarana transportasi untuk rakyat sendiri tidak pernah diminta untuk diganti. Bukannya mereka perwalikan rakyat? Atau mungkin karena rakyat tidak setara dengan pejabat eselon 2?
Fasilitas Liburan Keluarga
Selain mengemban tugas sebagai perwakilan rakyat, para anggota dewan juga memiliki tanggung jawab yang besar atas sumpah jabatannya. Namun para anggota dewan juga adalah manusia biasa yang mana mereka kadang merasa lelah dan membutuhkan waktu untuk bersantai, terlebih lagi diluar kesibukan mereka tentu punya keluarga yag juga harus diperhatikan.
Sebenarnya semua hal tersebut sudah cukup disadari oleh Negara, dan para anggota dewan pun sudah diberikan segala fasilitas yang luar biasa. Kendaraan dinas, rumah dinas hingga tunjangan pakaian, pendidikan keluarga bahkan sampai kesehatan keluarganya. Tapi tentu para anggota dewan yang terhormat juga membutuhkan quality time untuk keluarganya. Namun sudah jadi rahasia umum jika tidak sedikit wakil rakyat yang memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan fasilitas yang spesial saat berlibur.
Beberapa waktu lalu dua oknum yang jelas menjabat sebagai anggota dewan menghebohkan seluruh kalangan masyarakat saat mereka meminta fasilitas di saat mereka tidak dalam perjalanan dinas melainkan perjalanan berlibur bersama anggota keluarganya. Wahyu Dewanto dan salah seorang artis yang kini menjabat sebagai anggota dewan Rachel Maryam terbukti meminta fasilitas kepada perwakilan Indonesia di luar negeri. Bahkan secara terang-terangan mereka pun menjelaskan rute perjalanan hingga mengaku sebagai kolega dari salah seorang pejabat tinggi Negara.
Sekilas permintaan yang dilakukan oleh kedua wakil rakyat tersebut memang hanya sebatas permintaan sarana transportasi yang mana tentu cukup mudah untuk diberikan. Namun, mereka mungkin lupa jika mereka tidak sedang dalam perjalanan dinas, dan mereka mungkin lupa jika perwakilan Indonesia juga menggunakan uang dari rakyat. Tidak cukupkah dengan semua fasilitas yang sudah diberikan Negara? Tidak cukup kah mereka melihat rakyat-rakyat kecil yang justru hidup menderita, yang jauh lebih pantas mendapatkan bantuan?
Bagaimana menurut Anda, memalukan bukan tingkah dari sebagian angota dewan yang mewakili kita? Padahal sudah sepantasnya mereka lebih memikirkan rakyatnya yang hidup menderita di bawah sana, yang harus hidup di pinggir jalan bahkan makan dari tempat sampah.
Belum ada Komentar untuk "5 Permintaan Dewan Rakyat Paling Memalukan"
Posting Komentar
Hari ini adalah hari yang cerah untukmu...